Senin, 01 Mei 2017

Menutup bukan Mengumbar

                 
                  Wanita itu suka di puji.
                   Senang diperhatikan.
               Dan bahagia bila dihargai.



"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita..."
[QS.Al Imran : 14]
.
.
"Bagaimana jika wanita mengupload fotonya yang berjilbab atau bercadar dengan maksud untuk memotivasi wanita lain?"
Sulit ku jelaskan. Faktanya, rasa itu juga timbul pada diriku. Namun, ketegasan prinsip mampu membuatku tegar, dan menjadikanku untuk bersabar.

Tiga kemungkinan seorang wanita mengupload fotonya. Pertama, untuk memotivasi. Kedua, ingin diperhatikan. Ketiga, ingin mendapat pujian di kolom komentar.
"Jadilah wanita yang dikenang kebaikannya, bukan fotonya"

Yups.. benar, niat menebar kebaikkan melalui sebuah akun pribadi. Melalui foto? Status? Sudah benar. Namun perlu diperhatikan bahwa menebar kebaikan tidak harus dengan foto pribadi.

Wanita suka dipuji. Setelah dipuji pasti ia akan terus mengulangi. Kau mengerti maksudku? Jika tidak, perhatikanlah.

Indah, adalah gelar yang layak diberikan kepada setiap wanita. Sejelek apapun dia, tetap dia indah.

"Lantas bagaimana caranya menjaga keindahan itu? Terus berdiam diri dirumah? Hellooo... buka mata! Ini bukan zaman Nabi."

Wahai ikhwah yang dibanggakan Allah.
Kemulian wanita bukan dilihat dari banyaknya like, atau pujian yang dia dapet di kolom komentar karna sebuah foto. Tapi kemulian itu ada karena dia menjaga dan engga mau mengupload foto.

Bukan aku melarang. Namun ini yang harus kau perhatikan. Ujub dengan kecantikan? Atau riya? Astaghfirullah.. aku seorang wanita, dan kita memiliki rasa yang sama. Namun menjaga lebih baik bagiku daripada mengumbarnya.
Kalau boleh aku ibaratkan "lalat engga akan datang kalau engga ada makanan yang terbuka"

Benar? Itu sangat benar. Laki laki engga akan menggoda kalau kamu menjaga.


"Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres” dan hatipun menjadi keras." [Kinanti Setiawan]

Curahan seorang ikhwan. Ikhwan lebih suka dengan wanita yang menjaga, bukan yang mengumbar. Meski kau berjilbab, berkerudung, atau berhijab. Tapi kau umbar di sosmed, apa artinya? Karena pada hakikatnya kita diperintah untuk menutup aurat. Sekali lagi kutegaskan. "Menutup aurat".
Berjilbab tapi upload foto apakah sudah menjaga aurat? Fikirkanlah!

Sepandai apapun kau menutupi, jika masih kau umbar fotomu. Tetap saja kau belum bisa berkata "Alhamdulillah aku sudah menutup aurat"

"Ahh, kalau begitu kamu melanggar HAM del!. Aku bebas hidup, bebas berpendapat. Terserah aku dong".

"Kau hidup sebagai seorang muslim. Apakah kau bebas berlaku apa saja? Apakah Allah azza wajalla tidak memberimu rambu rambu? Al Qur'an turun sebagai peringatan, sebagai petunjuk. Tidak ada alasan aku melanggar HAM. Karna aku ingin mecegah pelanggaran HAM. Kau tau apa pelanggaran HAM itu? Pemerkosaan, pencabulan, pencemaran nama baik, dan masih banyak lagi yang akan ditimbulkan, hanya dengan iming iming foto sederhanamu".

Lebih baik jika kita SALING MENJAGA bukan SALING MENYALAHKAN.
[Kinanti Setiawan]


Jangan salahkan laki laki yang terus mengganggumu, memandangi fotomu, atau bahkan yang berniat jahat padamu. Karna jika bukan kau yang mengundang, ia tak akan datang.

Mungkin tulisan sederhana ini kau anggap tulisan basi. Tapi ku yakin, dengan hati yang tulus kau membacanya. Kau akan ter inspirasi.
Masihh mau upload foto ukhti? Masih mau menjadi bayang bayang para lelaki? Kembali kepada dirimu sendiri.

Kutanya, apakah Siti Khadijah dikenal karena fotonya? Apakah Maryam dijadikan teladan karena fotonya? Tentu, itu semua karena kebaikannya.

Ingat, berbuat baik tak harus di publikasikan. Berbuat buruk tak mesti di sembunyikan. Allah Maha Baik atas segala sesuatu.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita..
                      

                   PERHATIKAN 

"Semua kembali pada diri sendiri. Kita mulia bukan karena orangtua kita, tapi karena diri kita sendiri. Namun orangtua mulia bukan karena mereka kaya, tapi karena anaknya yang mampu menjaga nasihat nasihat nya".


 : Della Siska
IG : dellasiska01
WA : 08999553027

#inspirasihijrah
#tintasongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih ko...