Senin, 30 November 2020

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih kode buat taubat kok masih saja main trabas ga inget batas. Soalnya kalau susah kan nyebut nama Allah, dan Allah suka saat namanya ada di hati dan lisan hambaNya. Kita tuh kadang kalau lagi seneng jadi atheis.
Hikmah atas ujian itu ga selamanya langsung terbit seperti pelangi setelah hujan. Kadang, hikmah hadir saat iman kita sudah terpupuk dengan baik. Saat hati semakian baik, dan hikmah terus hilir mudik di saat itulah puncak manisnya iman terasa begitu legit. Karna kita sedang dalam fase “proses kematangan spiritual” maka untuk menambah legitnya ber islam ya perlu di uji to?. Ya iyalah ndoro, kita dilahirkan ke dunia bukan untuk bercanda ria kali.
“Dan bersabarlah kamu dengan kesabaran yang baik” begitu titah Tuhan dalam firmannya. Bagi sebagian orang sabar itu berat banget, bagi seperempat manusia berat aja, dan seperempatnya lagi tidak merasa keberatan saat Allah menyuruh untuk sabar. Kok bisa sih? Iya, yang nggak keberatan itu mereka-mereka yang sudah kenal siapa Tuhannya. Tidak ada kecemasan saat Allah bilang “nanti ya, belum saatnya”. Sebab Allah adalah sebaik-baiknya sandaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih ko...