Senin, 30 November 2020

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih kode buat taubat kok masih saja main trabas ga inget batas. Soalnya kalau susah kan nyebut nama Allah, dan Allah suka saat namanya ada di hati dan lisan hambaNya. Kita tuh kadang kalau lagi seneng jadi atheis.
Hikmah atas ujian itu ga selamanya langsung terbit seperti pelangi setelah hujan. Kadang, hikmah hadir saat iman kita sudah terpupuk dengan baik. Saat hati semakian baik, dan hikmah terus hilir mudik di saat itulah puncak manisnya iman terasa begitu legit. Karna kita sedang dalam fase “proses kematangan spiritual” maka untuk menambah legitnya ber islam ya perlu di uji to?. Ya iyalah ndoro, kita dilahirkan ke dunia bukan untuk bercanda ria kali.
“Dan bersabarlah kamu dengan kesabaran yang baik” begitu titah Tuhan dalam firmannya. Bagi sebagian orang sabar itu berat banget, bagi seperempat manusia berat aja, dan seperempatnya lagi tidak merasa keberatan saat Allah menyuruh untuk sabar. Kok bisa sih? Iya, yang nggak keberatan itu mereka-mereka yang sudah kenal siapa Tuhannya. Tidak ada kecemasan saat Allah bilang “nanti ya, belum saatnya”. Sebab Allah adalah sebaik-baiknya sandaran.

Rabu, 27 Mei 2020

Story teller | Eps. 1

"Muli.idd adalah sebuah brand hijab lokal yang mungkin belum terdengar sampai ke telinga orang orang elit, tapi ia sudah sejak lama launching di langit."




Holaaaaaa!! Alhamdulillah akhirnya. Walaupun  belum bisa bernafas secara bebas nih rasanya, tapi aku seneng hehe. Mau tau kenapa? Yup! @muli.idd akan segera launching. 
Berawal dari kesulitan ku nyari kerudung syar'i waktu SMP dulu muli.idd ini terlahir. 

"Assalamu'alaikum ustadzah! "


"Woy jan deket-deket Della, bukan mahrom! "


"Della gomsssssborrrr"

Sepenggal kalimat yang terdengar absurd tapi gabakal terlupakan olehku. Really, dulu banget nihh sekitar kelas dua SMP semester dua alhamdulillah Allah menyingkap tabir hatiku. Saat itu hidayah pelan pelan masuk!

Kalau ditulis dalam buku catatan akan terurai jutaan kata, tapi kalau dinovelkan tidak mungkin. Karna cerita transformasi hidup ku terlalu sederhana.

Jadi kesulitan yang menghampiri ku kala itu adalah apa yang sedang ku perjuangkan hari ini. Yup, sebuah brand hijab lokal yang sedang kurilis dengan nama muli. idd hehe. Sejak SMA aku udah produksi hijab syar'i sendiri sih, bareng temen baik ku yang sekarang kuliah di UIN Jogja. Tapi sekitar dua tahun terakhir kami sudah vakum, artinya bisnis ini berjalan ga sampe dua tahunan. Sempat serius, tapi lama lama pupus.


Kalau ditanya kenapa si mau susah susah jualan kayak gini? emang uang jajan kurang? Atau gadikasi orangtua? Jawaban aku simpel sih, bahwa ini bukan cuma jalan bisnis, ini adalah jalan dakwah. Prinsip itu yang akhirnya terus mendorongku untuk sampai di fase ini.

Jadi inget hadis Nabi deh,

عن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لاِرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (H.R. Bukhari)

Satu lagi alasan ku terus berikhtiar adalah bahwa perempuan itu selain dia harus sholeh dan cerdas, dia juga harus kaya. Kaya itu mengajarkan banyak hal, tentang kemandirian dan tidak tabzir khususnya. Bukan kaya karna untuk menandingi martabat suami pastinya ya.


Balik lagi ngomongin soal muli.idd yang mungkin hari ini belum 100% selesai. Bahwa di garis keturunan ku memang gaada yang ber nasab menjadi pebisnis, kenapa aku bisa milih jalan ini adalah juga ga pernah terfikir barang sekilas. Ini adalah jalan yang Allah pilih kan khusus untuk ku  yang harus banget di syukuri. Karna menurut ku apapun yang Allah pilihkan adalah yang terbaik, suka tidak suka kita harus suka.

Maka dengan ditulisnya sepenggal cerita singkat ini aku berharap temen temen semua mampu memiliki visi misi hidup untuk dakwah, sekecil apapun bentuk dakwah kita akan dihitung oleh Allah tentunya.


Sincerely, 

Della Siska

Selasa, 12 Mei 2020

Nikah Muda? Why not.


"Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas."



Holaa awesome readers!! I hope My Allah bless you!

Gimana ramadhan tahun ini? Penuh kejutan ya! Alhamdulillah alaa kulli hal, aku berdoa semoga kita semua senantiasa diberikan hidayah oleh Allah.  Amiin. 

Anyway ngomongin soal hidayah tentu gaada yang jual ya awesome readers, hidayah itu dari Allah dan tapi gasemua hamba Allah beruntung kebagian the imposing of guidance itu. 

For example, banyak orang baik tapi belum menunaikan sholat, but at least mereka yang 
“sudah” menunaikan sholat juga ada lho yang belum mampu berbuat baik. Esensi sholat 
sebagai pencegah fakhsya wa munkar justru belum terealisasikan dengan sempurna.

Penghujung ramadhan adalah syawal, selain halal bihalal tentu ada “halal” yang lainnya ya awesome readers haha. Syawal memang identik dengan married, selain puasa enam hari sunnah di bulan syawal adalah menikah. Namun jika sudah mampu menikah hari ini gaperlu waiting for syawal ya awesome readers. Karna yang penting adalah menikahnya heheh, tak ada pantangan untuk menikah diluar bulan syawal.

Back to topic, actually disini aku mau bahas persoalan menikah muda yang mungkin 
bagi sebagian orang “hahh? Serius? Mau makan apa? Cinta?”. In my opinion menikah muda 
gak salah kalau mampu secara mental, ilmu dan financial. Maybe for some people ada 
banyak "dreams after married" yang bakal di wujudkan. Maka dalam menikah harus realistis 
lah ya, jangan karna kena racun iklan selebgram yang umbar kemesraan bareng pasangan 
halal kita jadi ikut ikutan. Tapi jangan salah langkah juga, belum siap nikah akhirnya ikut 
jalan setan. haduh ujungnya pacaran.

Poin pertama mental, tentu after married bakal nemuin sesuatu diluar dugaan ya awesome readers. Aktivitas menjomblo tentu berbeda dengan pasca pernikahan, maka secara psikis tentu banyak yang bakal dihadapi. Bagi kamu yang menyandang gelar wife, akan kaget kalau selama jomblo kamu adalah manusia manja yang terbiasa dengan hal instan. Thats why aku bilang harus siap mental, karena kamu harus melayani suami, mengurus pekerjaan rumah. 

and also kalau udah punya baby kamu harus mempersiapakan segalanya. Makanan yang halal dan baik, pendidikan, sampai perkara agama. Lalu untuk kamu yang bakal dapet gelar husband atau ayah, tanggung jawabmu terhadap istri jauh lebih banyak. Selain menafkahi secara lahir dan batin tentu segala perbuatan baik dan buruk istri adalah tanggunganmu.


Aaaahh jauh banget bahasannya. But, ini perlu disampaikan. Masalah mental ini tentu ada kaitannya dengan ilmu dan financial yang kita miliki. Maybe kalau secara financial kamu sudah oke, dan secara ilmu sudah mumpuni menikah muda adalah hadiah terindah. Namun sayangnya banyak lho kasus menikah mudah yang “married by accident” atau terpaksa karna putus sekolah, daripada gabut nikah aja. In fact, menikah muda karna dua faktor diatas bisa jadi penyebab kemiskinan lho. Ga Cuma miskin materi, tapi juga tentu miskin ilmu.

Poin selanjutnya adalah ilmu. Certainly ilmu itu ibarat lampu yang menerangi jalanan gelap,tanpa cahaya kamu bakal tergopoh gopoh kebingungan mau lurus aja belok kiri kanan atau balik?. Sejak kecil tentu kita udah belajar perkara sabar, tapi ujian sabar sering banget dadakan kan? Nah! Manikah ga luput dari ujian tentunya, nahkoda kapal pun butuh ilmu untuk mengondisikan kapal saat badai, maka berumah tangga demikian. 

Indahnya kalau kita saling mumpuni dalam ilmu, bagaimana keduanya saling mengerti, memahami dan menerima kekurangan masing masing. Bagaimana keduanya bersama bersabar atas kesulitan yang Allah ujikan, bagaimana keduanya berproses berproges untuk menciptakan keluarga yang penuh ketenangan, kebahagiaan. duhh pokoknya si bakal jadi “the real pernikahan impian” wwkwk


Next, financial. Masalah keuangan, jangan sampai menikahnya kamu adalah sebab terlantarnya anak istri ya awesome readders.Tentu kalau sudah menikah berhenti minta uang orang tua ya! hehe. Bayangin aja kamu nikah, tapi suamimu malas malasan mau makan apa kamu?! Mau dikasih makan apa anak anak kamu? Gaperlu kaya asal cukup. Gaperlu banyak asal halal.


So awesome readers, menikah itu bukan perkara sederhana ya. siap ga siapnya adalah keputusanmu, coba tanya! Kamu udah siap? Mentalmu? Ilmu mu? Skill mu?. Overall after married tentu kewajiban mu untuk umat tetap sama ya! menyeru mereka ke jalan kebaikan. 
Maka mulailah untuk memikirkan “dreams after married” yang akan dicapai bersama keluarga impian. Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas. Persiapkan dengan matang, jodoh itu ga cuma bertemu tapi bertamu.

Finally keep istiqomah untuk memantaskan diri, agar Allah menyandinngkan kamu dengan orang yang pantas bersanding dengamu.


Sincerly ,
Della Siska

Kamis, 16 April 2020

Kontribusi Sebagai Teman



Honestly ini aku tulis sebagai salah satu ekspresi yang belakangan ini aku selalu digiring untuk suudzon sama temen. Aku tipe orang supel yang gampang bergaul sama siapa aja, sok asik sama siapa aja. Tapi dibalik ke supelan itu, aku pilih pilih dalam berteman. 

Soal kontribusi teman literally menurutku gaperlu dibahas panjang lebar sih, tujuan aku nulis ini juga sebagai tindak sadar aja dalam berteman. Maksudku gini “why you cant do the best for your friends?”. Kenapa saat temen kamu dateng minta bantuan kamu gak bisa mempersembahkan yang terbaik?. Padahal menurutku seseorang yang meminta bantuan adalah karena si doi gabisa “do it by self”. Doi gabisa nge handle sendiri urusannya.

Sosial distancing yang buat mual ini adalah bukti bahwa manusia gak bisa hidup sendirian. Secara garis besar manusia butuh teman duduk. Ga etis emang kalau kita selalu bahas “teman itu hubungan timbal balik.  Aku bisa bantu kamu, kamu harus bisa bantu aku”. Atau “saat kamu jatuh aku ada, saat aku butuh kamu kemana?” duhh ribet urusan.


Kalau baca Shirah Nabawiyyah tentang kontribusi sahabat terhadap Rasulullah luar biasa harunya awesome readers. Kesetiaan paling besar dalam sejarah, duhh meleleh hatiku. Kita memang dijaga sebab kemauan hati kita mencurigakan sekali. Kita masih suka dzalim sama sahabat sendiri, gak berani menasihati kesalahannya,  mengabaikan kelemahannya, menyakiti perasaanya atau bahkan mendzalimi dengan prasangka prasangka buruk.

Ibnu Qudamah mengatakan, “Jika terbesit di hatimu prasangka buruk terhadap seorang muslim, hendaklah kamu memberikan perhatian yang lebih kepadanya dan mendoakan kebaikan untuknya. Karena hal itu akan menjadikan setan marah dan menjauh darimu sehingga dia tidak melemparkan prasangka buruk, karena khawatir engkau akan sibuk mendoakan kebaikan untuknya dan lebih memperhatikannya”. (Mukhtasar Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah:172)

And also islam udah ngatur semuanya, perihal pertemanan udah ada hadisnya. Tentang berteman apakah kita diwarnai atau mewarnai, apakah berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Kemudian tentang  bagaimana menjaga ukhuwah agar tetap kokoh, saling menebar dan memberi manfaat.


Finally i think kalau kamu bisa melakukan yang terbaik kenapa engga? Karna menurut kepercayaanku gaada balasan dari kebaikan selain kebaikan juga. Ga mesti doi yang bales kebaikan kita, Allah is the best for do that. Gausa khawatir soal temen yang  gabisa bales kebaikan kita, khawatirlah kalau kita gabisa berbuat baik untuk temen kita.

 


Rabu, 15 April 2020

Self Quarantine, Kamu Sibuk apa Produktif?

Self Quarantine, kamu sibuk apa produktif?


Di rumah terus bosen juga ya Awesome readers, tugas kuliah yang numpuk, uang jajan pas-pasan, kangen sama temen cuma bisa zoom-zoomman, makin bosen kalau Cuma rebahan santai main ponsel stalk akun ikhwan haduhhh!! beban. 

    Sebagai manusia yang banyak mau, kita juga jadi makhluk yang ga bersyukur lho. Pasalnya kita ga cuma ngeluh pas lagi musim virus aja, kemarin kemarin juga banyak kufurnya, kan? Kuliah tatap muka yang hari ini dirindukan adalah kuliah tatap muka yang kemarin kita keluhkan. “ih panas banget sih, mager banget sih, dosen masuk ga sih,” pokoknya ngeluh dengan  segala bentuk sih sih an dan keluarganya.

    Nahh pertanyaannya adalah, selama masa quarantine ini awesome readers menjadi orang yang sibuk atau produktif? Dua hal memiliki perbedaan yang tipis lho. Seperti yang udah writter kutip dari kak  Dewa Eka Prayoga, perbedaan ini dapat dilihat dari 8 sisi.

  1. Tindakan 

Orang yang sibuk hanya berfokus pada tindakannya, sedangkan orang yang produktif lebih prefer untuk fokus pada kejelasan sebelum bertindak.


  1. Prioritas 

Dalam hal ini ternyata orang sibuk lebih banyak memiliki prioritas lho dibanding dengan orang yang produktif. Orang yang produktif  selalu memikirkan “hasil akhir”


  1. Jawaban 

Orang sibuk berkata “ya” dengan cepat. Orang produktif akan berfikir terlebih dahulu sebelum benar benar berkata “ya”.


  1. Pekerjaan 

Orang sibuk  merupakan orang yang  multi tasking, sedangkan orang produktif hanya fokus dengan satu pekerjaan.


  1. Efektivitas kerja 

Orang orang apa yang kalau dia sibuk ingin orang lain juga sibuk? Hiihihi jawabannya ya orang sibuk. Pasalnya kalau orang produktif  dia ingin agar orang lain bekerja dengan efektif.


  1. Kerja keras

Orang sibuk fokus pada “kerja, kerja, kerja” sedangkan orang yang produktif selalu mengevaluasi apa yang dilakukan setiap harinya, jadi setelah kerja emang kudu di evaluasi ya awesome readers hehe.


  1. Produktifitas 

Ini nih  bedanya keluhan orang sibuk dan orang yang produktif.  Orang sibuk selau bercerita betapa sibuknya dia, tipe cerita yang ga keren ya awesome readers haha. Nah kalau orang produktif  gaperlu cerita, karna hasil yang menjadi obat lelahnya.


  1. Ketepatan waktu

Dalam hal ketepatan orang sibuk mampu melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya tangan kanan megang sendok makan, tangan kiri bales pesan. Ketika mengerjakan tugas orang yang sibuk ga Cuma sibuk dengan tugas yang lagi di garap, tapi juga sibuk baca timeline, balas pesan, yang paling serem nugas sambil nyinyirin hidup orang. Akhirnya tugas ga selesai,timbul permusuhan.


Berbeda dengan orang sibuk, orang yang produktif mengerjakan satu persatu pekerjaan hingga selesai. Tangannya ga gatel untuk kepoin snapgram gebetan sampai dia memutuskan untuk rehat atau selesai.


    Nah awesome readers, jadi selama  #dirumahaja ini kita termasuk golongan orang sibuk atau produktif? Ceilehh golongan haha, jawab dalam hati aja.


    Sebenarnya menjadi orang sibuk atau orang yang produktif fine fine aja ya awesome readers, asal kita ga jadi #kaumrebahan yang gapunya perubahan. Produktif atau sibuk memiliki porsi pekerjaan yang berbeda , pun hasilnya. Meskipun keduanya sama sama bekerja namun orang produktif lebih baik dalam segi manajemen waktu dan hasil.


    So masa quarantine ini menurutku gaakan menjadi hal yang membosankan kalau kita produktif. Misalnya kamu bisa ngelakuin hal hal dibawah sebagai contoh. 


Day 1 Rapihin kamar

Day 2 belajar masak

Day 3 belajar jahit

Day 4 stop stalking gebetan

Day 5 belajar nulis


Random banget kayak isi blogku 😁

Jumat, 10 April 2020

Apa Gaya Hijabmu?



Menutup aurat adalah perintah mutlak bagi muslimah, no excuse pokoknya.


Yuhuu awesome readers ✨✨, balik lagi sama tulisanku yang random banget hihihi. Episode kali ini aku bahas soal style hijab untuk my awesome akhwatyfillah, asiiik. 


    Gini, Style Hijab artinya gaya berhijab ya awesome readers, tapi pernah ga sih kita memperhatikan gaya berpakaian kita? Jangan jangan selama ini kita berpakaian mirip kaum jahiliyyah? Hiii serem banget sih hehehe. Dan kenapa sih Del repot repot nulis? Ngurusin style orang? Eitss jangan emosi dulu dong, berhubung akuni pengamat fashion di kalangan muslimah milenial *Ceileh pengamat xoxoxo* jadi tulisanku ini kupersembahkan sebagai sharing ringan yang bisa dibaca dan diresapi sambil ngopi.

    Ada banyak jenis style di bumi ini awesome readers, tapi aku bahas sesuai pengamatanku aja ya, bukan males nulis atau pelit ilmu lho ya wkwkwk. Dan secara ga sadar style berpakaian yang kita pilih itu bisa menggambarkan siapa kita lho. Cek cek dibawah :
  1. Casual Style 
Casual style nih aku banget nih,  cara berpakaian yang simpel dan nyaman sih pastinya. Gaya ini lebih condong ke arah non formal ya awesome readers, ke kampus atau dateng ke kajian bisa banget dengan style ini. Contoh pakaian jenis ini misalnya :



Perpaduan gamis dan khimar polos (bisa dengan beda warna) kemudian ditambah auter atau jaket jeans, dan sepatu sneakers memberikan kesan simple namun fashionable. Mereka yang memakai style ini biasanya gasuka sama yang ribet ribet dan rame. Jarang memakai gamis atau khimar yang bermotif. Kalau awesome readers amati banyak lho di kalangan muslimah yang berpakaian dengan gaya ini. Tote bag dan ransel biasanya selalu jadi prioritas.


  1. Glamour Style

Dari namanya aja pasti awesome readers udah tau kan? Aku gaperlu jelasin deh wkwk. Ya memang kesan glamour ini biasanya selalu identik dengan para sultan ya awesome readers xoxo, kesan mewah dan cenderung berlebihan ini biasanya menyangkut status sosial. Jenis orang yang berpakaian ini sepertinya mereka ingin selalu tampil sempurna dengan menggunakan pakaian branded di kalangannya.

  1. Chic Style


Gaya yang satu ini juga ga kalah populer dikalangan muslimah dunia ya awesome readers, chic ini menggambarkan cara berpakaian yang modis namun bukan sebagai budak fashion. Gaya ini mendorong untuk selalu mengembangkan gaya nya menjadi modern dan menarik. Selain feminim, cara berpakaian yang timeless, classy dan smart menjadi ciri dari style ini. 

Nah awesome readers, dari tiga style yang aku sebutkan diatas memungkinkan setiap muslimah bergaya casual ya, namun kesan glamour sudah tentu tidak bisa dipisahkan dari seorang wanita. Sebagai fitrahnya memang wanita ingin dipuji dan ingin selalu terlihat sempurna, di depan lawan jenis salah satunya.Harus kita ingat bahwa pakaian wanita adalah pakaian yang apabila kita kenakan menjadi simbol, yang mana dengan pakaian itu kita dapat dikenali sebagai seorang muslimah. Dengan gaya apapun kita berpakaian sudah barang tentu sesuai syariat. Tidak ketat salah satunya. Menutup aurat adalah perintah mutlak bagi muslimah, no excuse pokoknya.

Zaman sekarang stlye itu banyak ya jenisnya, aku sampe pusing ngikutin dunia trend ini hohoho. Jadi boleh gak sih kita ikuti trend hijab ini? So boleh dong, tapi ada syarat dan ketentuanya ya. Karna kita adalah wanita dengan segala kelabilan dan buta pujian, cukup berhati hati kalau ikut ikutan,hihihi. 

Next ku bahas di postingan selanjutnya ya ❣

  

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih ko...