"Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas."
Holaa awesome readers!! I hope My Allah bless you!
Gimana ramadhan tahun ini? Penuh kejutan ya! Alhamdulillah alaa kulli hal, aku berdoa semoga kita semua senantiasa diberikan hidayah oleh Allah. Amiin.
Anyway ngomongin soal hidayah tentu gaada yang jual ya awesome readers, hidayah itu dari Allah dan tapi gasemua hamba Allah beruntung kebagian the imposing of guidance itu.
For example, banyak orang baik tapi belum menunaikan sholat, but at least mereka yang
“sudah” menunaikan sholat juga ada lho yang belum mampu berbuat baik. Esensi sholat
sebagai pencegah fakhsya wa munkar justru belum terealisasikan dengan sempurna.
Penghujung ramadhan adalah syawal, selain halal bihalal tentu ada “halal” yang lainnya ya awesome readers haha. Syawal memang identik dengan married, selain puasa enam hari sunnah di bulan syawal adalah menikah. Namun jika sudah mampu menikah hari ini gaperlu waiting for syawal ya awesome readers. Karna yang penting adalah menikahnya heheh, tak ada pantangan untuk menikah diluar bulan syawal.
Back to topic, actually disini aku mau bahas persoalan menikah muda yang mungkin
bagi sebagian orang “hahh? Serius? Mau makan apa? Cinta?”. In my opinion menikah muda
gak salah kalau mampu secara mental, ilmu dan financial. Maybe for some people ada
banyak "dreams after married" yang bakal di wujudkan. Maka dalam menikah harus realistis
lah ya, jangan karna kena racun iklan selebgram yang umbar kemesraan bareng pasangan
halal kita jadi ikut ikutan. Tapi jangan salah langkah juga, belum siap nikah akhirnya ikut
jalan setan. haduh ujungnya pacaran.
Poin pertama mental, tentu after married bakal nemuin sesuatu diluar dugaan ya awesome readers. Aktivitas menjomblo tentu berbeda dengan pasca pernikahan, maka secara psikis tentu banyak yang bakal dihadapi. Bagi kamu yang menyandang gelar wife, akan kaget kalau selama jomblo kamu adalah manusia manja yang terbiasa dengan hal instan. Thats why aku bilang harus siap mental, karena kamu harus melayani suami, mengurus pekerjaan rumah.
and also kalau udah punya baby kamu harus mempersiapakan segalanya. Makanan yang halal dan baik, pendidikan, sampai perkara agama. Lalu untuk kamu yang bakal dapet gelar husband atau ayah, tanggung jawabmu terhadap istri jauh lebih banyak. Selain menafkahi secara lahir dan batin tentu segala perbuatan baik dan buruk istri adalah tanggunganmu.
Aaaahh jauh banget bahasannya. But, ini perlu disampaikan. Masalah mental ini tentu ada kaitannya dengan ilmu dan financial yang kita miliki. Maybe kalau secara financial kamu sudah oke, dan secara ilmu sudah mumpuni menikah muda adalah hadiah terindah. Namun sayangnya banyak lho kasus menikah mudah yang “married by accident” atau terpaksa karna putus sekolah, daripada gabut nikah aja. In fact, menikah muda karna dua faktor diatas bisa jadi penyebab kemiskinan lho. Ga Cuma miskin materi, tapi juga tentu miskin ilmu.
Poin selanjutnya adalah ilmu. Certainly ilmu itu ibarat lampu yang menerangi jalanan gelap,tanpa cahaya kamu bakal tergopoh gopoh kebingungan mau lurus aja belok kiri kanan atau balik?. Sejak kecil tentu kita udah belajar perkara sabar, tapi ujian sabar sering banget dadakan kan? Nah! Manikah ga luput dari ujian tentunya, nahkoda kapal pun butuh ilmu untuk mengondisikan kapal saat badai, maka berumah tangga demikian.
Indahnya kalau kita saling mumpuni dalam ilmu, bagaimana keduanya saling mengerti, memahami dan menerima kekurangan masing masing. Bagaimana keduanya bersama bersabar atas kesulitan yang Allah ujikan, bagaimana keduanya berproses berproges untuk menciptakan keluarga yang penuh ketenangan, kebahagiaan. duhh pokoknya si bakal jadi “the real pernikahan impian” wwkwk
Next, financial. Masalah keuangan, jangan sampai menikahnya kamu adalah sebab terlantarnya anak istri ya awesome readders.Tentu kalau sudah menikah berhenti minta uang orang tua ya! hehe. Bayangin aja kamu nikah, tapi suamimu malas malasan mau makan apa kamu?! Mau dikasih makan apa anak anak kamu? Gaperlu kaya asal cukup. Gaperlu banyak asal halal.
So awesome readers, menikah itu bukan perkara sederhana ya. siap ga siapnya adalah keputusanmu, coba tanya! Kamu udah siap? Mentalmu? Ilmu mu? Skill mu?. Overall after married tentu kewajiban mu untuk umat tetap sama ya! menyeru mereka ke jalan kebaikan.
Maka mulailah untuk memikirkan “dreams after married” yang akan dicapai bersama keluarga impian. Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas. Persiapkan dengan matang, jodoh itu ga cuma bertemu tapi bertamu.
Finally keep istiqomah untuk memantaskan diri, agar Allah menyandinngkan kamu dengan orang yang pantas bersanding dengamu.
Sincerly ,
Della Siska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar