Hatimu, jaga baik baik.
Gemercik berkah jatuh mengetuk ngetuk tanah. Terbata bata mengirim cinta si maha tabah.
Sore itu, bulan merah jambu tampak merekah. Membias cahayanya menjadi beberapa warna.
Menyusup tiap relung jiwa, menerobos masuk selaput mata.
Dear hati,
mengapa begini ? tak bosan pada tiap tetes mutiara yang kau seduh menjadi rima ? Katamu, kau akan bahagia bersama semesta bukan ?
Sembuhlah, tulang yang mungil lagi pucat sudah cukup membuatku sakit. Mata yang tak kunjung terpejam juga bibir yang masih saling membungkam sangat cukup menjadi saksi tiap malam.
"kau bukan siapa siapa!"
Tulismu pada bait terakhir. Kulihat tanganmu yang tak berdaging itu begitu mahir, merapal kata kata dzohir, seolah tak percaya pada takdir.
Dan pada tiap sujudku yang dalam, aku selalu meminta agar kau bahagia dengan segala ketetapan Nya. Meminta agar Allah senantiasa melukiskan rona jingga pada semesta, dan menurunkan hujan pada akhir malam. Untuk apa ? agar setelah kau bahagia kau terlelap dalam buaiannya.
hatimu, jaga baik baik.
26 juni 2018
oleh @dellasiskaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar