"Muli.idd adalah sebuah brand hijab lokal yang mungkin belum terdengar sampai ke telinga orang orang elit, tapi ia sudah sejak lama launching di langit."
Holaaaaaa!! Alhamdulillah akhirnya. Walaupun belum bisa bernafas secara bebas nih rasanya, tapi aku seneng hehe. Mau tau kenapa? Yup! @muli.idd akan segera launching.
Berawal dari kesulitan ku nyari kerudung syar'i waktu SMP dulu muli.idd ini terlahir.
"Assalamu'alaikum ustadzah! "
"Woy jan deket-deket Della, bukan mahrom! "
"Della gomsssssborrrr"
Sepenggal kalimat yang terdengar absurd tapi gabakal terlupakan olehku. Really, dulu banget nihh sekitar kelas dua SMP semester dua alhamdulillah Allah menyingkap tabir hatiku. Saat itu hidayah pelan pelan masuk!
Kalau ditulis dalam buku catatan akan terurai jutaan kata, tapi kalau dinovelkan tidak mungkin. Karna cerita transformasi hidup ku terlalu sederhana.
Jadi kesulitan yang menghampiri ku kala itu adalah apa yang sedang ku perjuangkan hari ini. Yup, sebuah brand hijab lokal yang sedang kurilis dengan nama muli. idd hehe. Sejak SMA aku udah produksi hijab syar'i sendiri sih, bareng temen baik ku yang sekarang kuliah di UIN Jogja. Tapi sekitar dua tahun terakhir kami sudah vakum, artinya bisnis ini berjalan ga sampe dua tahunan. Sempat serius, tapi lama lama pupus.
Kalau ditanya kenapa si mau susah susah jualan kayak gini? emang uang jajan kurang? Atau gadikasi orangtua? Jawaban aku simpel sih, bahwa ini bukan cuma jalan bisnis, ini adalah jalan dakwah. Prinsip itu yang akhirnya terus mendorongku untuk sampai di fase ini.
Jadi inget hadis Nabi deh,
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لاِرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (H.R. Bukhari)
Satu lagi alasan ku terus berikhtiar adalah bahwa perempuan itu selain dia harus sholeh dan cerdas, dia juga harus kaya. Kaya itu mengajarkan banyak hal, tentang kemandirian dan tidak tabzir khususnya. Bukan kaya karna untuk menandingi martabat suami pastinya ya.
Balik lagi ngomongin soal muli.idd yang mungkin hari ini belum 100% selesai. Bahwa di garis keturunan ku memang gaada yang ber nasab menjadi pebisnis, kenapa aku bisa milih jalan ini adalah juga ga pernah terfikir barang sekilas. Ini adalah jalan yang Allah pilih kan khusus untuk ku yang harus banget di syukuri. Karna menurut ku apapun yang Allah pilihkan adalah yang terbaik, suka tidak suka kita harus suka.
Maka dengan ditulisnya sepenggal cerita singkat ini aku berharap temen temen semua mampu memiliki visi misi hidup untuk dakwah, sekecil apapun bentuk dakwah kita akan dihitung oleh Allah tentunya.
Sincerely,
Della Siska