Rabu, 27 Mei 2020

Story teller | Eps. 1

"Muli.idd adalah sebuah brand hijab lokal yang mungkin belum terdengar sampai ke telinga orang orang elit, tapi ia sudah sejak lama launching di langit."




Holaaaaaa!! Alhamdulillah akhirnya. Walaupun  belum bisa bernafas secara bebas nih rasanya, tapi aku seneng hehe. Mau tau kenapa? Yup! @muli.idd akan segera launching. 
Berawal dari kesulitan ku nyari kerudung syar'i waktu SMP dulu muli.idd ini terlahir. 

"Assalamu'alaikum ustadzah! "


"Woy jan deket-deket Della, bukan mahrom! "


"Della gomsssssborrrr"

Sepenggal kalimat yang terdengar absurd tapi gabakal terlupakan olehku. Really, dulu banget nihh sekitar kelas dua SMP semester dua alhamdulillah Allah menyingkap tabir hatiku. Saat itu hidayah pelan pelan masuk!

Kalau ditulis dalam buku catatan akan terurai jutaan kata, tapi kalau dinovelkan tidak mungkin. Karna cerita transformasi hidup ku terlalu sederhana.

Jadi kesulitan yang menghampiri ku kala itu adalah apa yang sedang ku perjuangkan hari ini. Yup, sebuah brand hijab lokal yang sedang kurilis dengan nama muli. idd hehe. Sejak SMA aku udah produksi hijab syar'i sendiri sih, bareng temen baik ku yang sekarang kuliah di UIN Jogja. Tapi sekitar dua tahun terakhir kami sudah vakum, artinya bisnis ini berjalan ga sampe dua tahunan. Sempat serius, tapi lama lama pupus.


Kalau ditanya kenapa si mau susah susah jualan kayak gini? emang uang jajan kurang? Atau gadikasi orangtua? Jawaban aku simpel sih, bahwa ini bukan cuma jalan bisnis, ini adalah jalan dakwah. Prinsip itu yang akhirnya terus mendorongku untuk sampai di fase ini.

Jadi inget hadis Nabi deh,

عن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لاِرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (H.R. Bukhari)

Satu lagi alasan ku terus berikhtiar adalah bahwa perempuan itu selain dia harus sholeh dan cerdas, dia juga harus kaya. Kaya itu mengajarkan banyak hal, tentang kemandirian dan tidak tabzir khususnya. Bukan kaya karna untuk menandingi martabat suami pastinya ya.


Balik lagi ngomongin soal muli.idd yang mungkin hari ini belum 100% selesai. Bahwa di garis keturunan ku memang gaada yang ber nasab menjadi pebisnis, kenapa aku bisa milih jalan ini adalah juga ga pernah terfikir barang sekilas. Ini adalah jalan yang Allah pilih kan khusus untuk ku  yang harus banget di syukuri. Karna menurut ku apapun yang Allah pilihkan adalah yang terbaik, suka tidak suka kita harus suka.

Maka dengan ditulisnya sepenggal cerita singkat ini aku berharap temen temen semua mampu memiliki visi misi hidup untuk dakwah, sekecil apapun bentuk dakwah kita akan dihitung oleh Allah tentunya.


Sincerely, 

Della Siska

Selasa, 12 Mei 2020

Nikah Muda? Why not.


"Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas."



Holaa awesome readers!! I hope My Allah bless you!

Gimana ramadhan tahun ini? Penuh kejutan ya! Alhamdulillah alaa kulli hal, aku berdoa semoga kita semua senantiasa diberikan hidayah oleh Allah.  Amiin. 

Anyway ngomongin soal hidayah tentu gaada yang jual ya awesome readers, hidayah itu dari Allah dan tapi gasemua hamba Allah beruntung kebagian the imposing of guidance itu. 

For example, banyak orang baik tapi belum menunaikan sholat, but at least mereka yang 
“sudah” menunaikan sholat juga ada lho yang belum mampu berbuat baik. Esensi sholat 
sebagai pencegah fakhsya wa munkar justru belum terealisasikan dengan sempurna.

Penghujung ramadhan adalah syawal, selain halal bihalal tentu ada “halal” yang lainnya ya awesome readers haha. Syawal memang identik dengan married, selain puasa enam hari sunnah di bulan syawal adalah menikah. Namun jika sudah mampu menikah hari ini gaperlu waiting for syawal ya awesome readers. Karna yang penting adalah menikahnya heheh, tak ada pantangan untuk menikah diluar bulan syawal.

Back to topic, actually disini aku mau bahas persoalan menikah muda yang mungkin 
bagi sebagian orang “hahh? Serius? Mau makan apa? Cinta?”. In my opinion menikah muda 
gak salah kalau mampu secara mental, ilmu dan financial. Maybe for some people ada 
banyak "dreams after married" yang bakal di wujudkan. Maka dalam menikah harus realistis 
lah ya, jangan karna kena racun iklan selebgram yang umbar kemesraan bareng pasangan 
halal kita jadi ikut ikutan. Tapi jangan salah langkah juga, belum siap nikah akhirnya ikut 
jalan setan. haduh ujungnya pacaran.

Poin pertama mental, tentu after married bakal nemuin sesuatu diluar dugaan ya awesome readers. Aktivitas menjomblo tentu berbeda dengan pasca pernikahan, maka secara psikis tentu banyak yang bakal dihadapi. Bagi kamu yang menyandang gelar wife, akan kaget kalau selama jomblo kamu adalah manusia manja yang terbiasa dengan hal instan. Thats why aku bilang harus siap mental, karena kamu harus melayani suami, mengurus pekerjaan rumah. 

and also kalau udah punya baby kamu harus mempersiapakan segalanya. Makanan yang halal dan baik, pendidikan, sampai perkara agama. Lalu untuk kamu yang bakal dapet gelar husband atau ayah, tanggung jawabmu terhadap istri jauh lebih banyak. Selain menafkahi secara lahir dan batin tentu segala perbuatan baik dan buruk istri adalah tanggunganmu.


Aaaahh jauh banget bahasannya. But, ini perlu disampaikan. Masalah mental ini tentu ada kaitannya dengan ilmu dan financial yang kita miliki. Maybe kalau secara financial kamu sudah oke, dan secara ilmu sudah mumpuni menikah muda adalah hadiah terindah. Namun sayangnya banyak lho kasus menikah mudah yang “married by accident” atau terpaksa karna putus sekolah, daripada gabut nikah aja. In fact, menikah muda karna dua faktor diatas bisa jadi penyebab kemiskinan lho. Ga Cuma miskin materi, tapi juga tentu miskin ilmu.

Poin selanjutnya adalah ilmu. Certainly ilmu itu ibarat lampu yang menerangi jalanan gelap,tanpa cahaya kamu bakal tergopoh gopoh kebingungan mau lurus aja belok kiri kanan atau balik?. Sejak kecil tentu kita udah belajar perkara sabar, tapi ujian sabar sering banget dadakan kan? Nah! Manikah ga luput dari ujian tentunya, nahkoda kapal pun butuh ilmu untuk mengondisikan kapal saat badai, maka berumah tangga demikian. 

Indahnya kalau kita saling mumpuni dalam ilmu, bagaimana keduanya saling mengerti, memahami dan menerima kekurangan masing masing. Bagaimana keduanya bersama bersabar atas kesulitan yang Allah ujikan, bagaimana keduanya berproses berproges untuk menciptakan keluarga yang penuh ketenangan, kebahagiaan. duhh pokoknya si bakal jadi “the real pernikahan impian” wwkwk


Next, financial. Masalah keuangan, jangan sampai menikahnya kamu adalah sebab terlantarnya anak istri ya awesome readders.Tentu kalau sudah menikah berhenti minta uang orang tua ya! hehe. Bayangin aja kamu nikah, tapi suamimu malas malasan mau makan apa kamu?! Mau dikasih makan apa anak anak kamu? Gaperlu kaya asal cukup. Gaperlu banyak asal halal.


So awesome readers, menikah itu bukan perkara sederhana ya. siap ga siapnya adalah keputusanmu, coba tanya! Kamu udah siap? Mentalmu? Ilmu mu? Skill mu?. Overall after married tentu kewajiban mu untuk umat tetap sama ya! menyeru mereka ke jalan kebaikan. 
Maka mulailah untuk memikirkan “dreams after married” yang akan dicapai bersama keluarga impian. Siapkan dirimu untuk menjadi ibu yang berkualitas, siapkan dirimu untuk menjadi ayah yang berintegritas. Persiapkan dengan matang, jodoh itu ga cuma bertemu tapi bertamu.

Finally keep istiqomah untuk memantaskan diri, agar Allah menyandinngkan kamu dengan orang yang pantas bersanding dengamu.


Sincerly ,
Della Siska

Jangan main trabas.

Allah menguji hambanya dengan maksud, ya tentu maksud menguji bukan karna benci, tipis kemungkinan karna murka. Lagian wong sudah dikasih ko...